Salmi Pulang dari Mesir Bawa Pakaian Basah

sriwijayaair-agen.blogspot.com > berita > Salmi Pulang dari Mesir Bawa Pakaian Basah

Salmi Pulang dari Mesir Bawa Pakaian Basah - Salmi Abadi mahasiswa asal Jambi yang menimba ilmu di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir, Kamis (3/2/2011) sore tiba di Bandara Sultan Thaha Syaifudin dengan selamat.

Salmi hanya pulang membawa kopor besar bewarna hitam berisi pakaian. "Saya tidak sempat membawa barang-barang yang lain, hanya pakaian saja, bahkan beberapa di antaranya masih basah," katanya.

Salmi tidak sempat membawa barang-barang yang lain karena waktunya sangat sempit. "Waktunya mepet tidak ada persiapan sebelumnya," kata Salmi.

Salmi yang menaiki pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ.062 tersebut datang sekitar pukul 17.25, kedatangan Salmi disambut Lukman Zakaria ayah Salmi yang sudah lebih dari satu jam menunggu kedatangan putra nomor tiganya tersebut. Mengenakan jaket bewarna hitam, celana panjang jins warna senada dan sepatu Sneaker warna putih Salmi langsung menyalami dan mencium tangan ayahnya.

Lukman Zakaria terlihat lega melihat putranya yang bersekolah di jurusan Syariah Universitas Al Azhar tersebut pulang dalam keadaan sehat, Lukman pun langsung merangkul dan mencium kedua pipi Salmi. Menenteng Kopor bewarna hitam Salmi langsung keluar dari pintu kedatangan Bandara STS.

"Alhamdulillah saya bersyukur bisa pulang kembali ke Jambi," kata Salmi. Selasa malam pukul 22.00 waktu Kairo, Salmi bertolak dari negeri yang sedang bergejolak menuntut mundurnya presiden Husni Mubarak tersebut.

"Awalnya saya sempat ragu untuk pulang, namun saya berpikir saat ini keadaannya tidak memungkinkan tinggal di sana," kata Salmi.

Salmi menambahkan ia mengetahui pemberangkatan pulang WNI yang berada di Mesir dari seorang temannya yang menjadi relawan untuk mengumpulkan WNI yang tinggal di Mesir melalui telepon. "Kalau ingin pulang segera bersiap lima menit akan saya jemput," kata Salmi menirukan ucapan kawannya tersebut.

Menurutnya pemberangkatan pertama WNI tersebut adalah diprioritaskan untuk ibu-ibu dan anak-anak, namun saat sudah terkumpul kuota pemberangkatan yang berjumlah 400 orang masih sisa. Aparat KBRI yang ada di Kairo masih belum bisa mengumpulkan wanita dan anak-anak, dan ia diperbolehkan untuk ikut di dalamnya.

"Akhirnya WNI yang ada dan masih terjangkau untuk dijemput bisa pulang ke tanah air, saya dan seorang teman saya dari Medan ikut di dalamnya," katanya.

Empat orang teman Salmi, yang satu di antarananya dari Jambi masih tertahan di sana. Perjalanan dari flatnya yang terletak di Nasr City, Distrik 10 Kairo tidaklah gampang, jalan menuju bandara setiap 50 meter dijaga oleh tentara dan mobil tank yang bersiaga mengamankan ibukota Mesir tersebut.

"Suasananya sangat mencekam, tempat-tempat layanan publik seperti toko-toko dan pasar tutup semua," katanya.

Menurut Salmi sarana komunikasi seperti telepon dan Internet sempat tidak berfungsi sehingga membuatnya dan 5 orang teman yang masih tinggal di flat tersebut sulit berhubungan dengan dunia luar termasuk keluarga di tanah air. "Bahkan jaringan ATM juga mati, kami kebingungan untuk mengambil uang," ujar Salmi.

Suasana ibukota Mesir menurut Salmi saat siang hari antara jam 08.00-15.00 masih terdapat beberapa toko yang buka, itupun para penjaganya siap siaga dengan senjata mengantisipasi adanya penjarahan.

Saat malam hari, jalan-jalan lengang dan warga memilih tinggal di dalam rumah karena suasana terasa sangat mencekam, "Kalau malam hari suasananya sangat mencekam, suara massa yang bentrok dengan aparat terdengar dari tempat tinggal kami," katanya.

Selama pergolakan terjadi menurut Salmi ia dan kawan-kawannya lebih memilih tidak meninggalkan flat.

"Tidak ada yang kami lakukan selama diflat, kami lebih memilih tidak kemana mana, suasananya tidak memungkinkan untuk keluar," ujarnya.

Menurut Salmi untuk memenuhi kebutuhan makannya ia dan teman-temannya telah mempunyai stok bahan makanan, karena melihat keadaan yang semakin hari semakin memburuk saja.

Lukman Zakaria, ayah Salmi bersyukur anaknya bisa pulang dengan selamat, "Kemarin saya dapat kabar ia sudah sampai di Jakarta seharusnya kemarin langsung pulang ke Jambi namun baru hari ini bisa pulang," katanya. Putra ketiganya ini memang digadang-gadang oleh Lukman untuk dapat lulus di Universitas tertua di dunia itu dan menjadi seorang ulama.

Sampai di tanah air Salmi tetap mengikuti perkembangan terakhir di Mesir melalui televisi. "Saya sempat menghubungi teman saya yang masih tinggal, katanya keadaan mereka baik-baik saja," ujarnya.

Ia berharap pemerintah bisa segera memfasilitasi WNI yang masih tinggal untuk bisa pulang ke Indonesia. "Untuk sementara lebih baik saya tinggal di rumah dulu menunggu keadaan di sana membaik," katanya.

Salmi mengatakan walaupun sempat mengalami suasana yang pergolakan tersebut namun tidak menjadikannya kapok kembali ke negeri yang terkenal dengan piramidanya ini.

Sumber :
http://www.tribunnews.com/2011/02/04/salmi-pulang-dari-mesir-bawa-pakaian-basah
Tags:,

About Us - Kopas Brothers

sriwijayaair-agen.blogspot.com bukan merupakan situs resmi Sriwijaya Air, Blog ini merupakan Portal Informasi dan Berita terbaru! tentang Sriwijaya Air kami mengupdate setiap hari dan secara teratur setiap informasi terbaru dari maskapai penerbangan ini agar pengunjung blog ini dapat mengikuti perkembangan Sriwijaya Air.

Catatan! Semua informasi, gambar, video, dan berita yang ditampilkan di blog ini adalah milik masing-masing pemilik. Kami tidak memegang hak cipta!! semua artikel ini telah dikumpulkan dari berbagai sumber publik termasuk website yang berbeda, mengingat sumber-sumber tersebut berada dalam domain publik. [ Salam - Kopas Brothers ].
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...