Banjir Lumpuhkan Bandara Hang Nadim - BATAM – Hujan deras yang mengguyur Kota Batam Senin (31/1) malam hingga sore hari kemarin menimbulkan banjir di sejumlah titik di Batam. Ruas jalan dari dan ke Bandara Hang Nadim, banjir. Kendaraan banyak terjebak. Beberapa penumpang menerobos banjir agar tak ketinggalan pesawat.
Bahkan, simpang empat menuju Bandara Hang Nadim banjir se-tinggi pinggang orang dewasa sejak pukul 08.00 WIB. Arus lalu lintas pun macet total 5 jam. Ratusan kendaraan yang menuju bandara Hang Nadim maupun yang hendak ke luar terjebak. Arus lalu lintas baru lancar setelah air surut sekitar pukul 11.30 WIB.
Seperti dilansir Batam Pos (grup JPNN), ratusan calon penumpang pesawat yang hendak ke luar kota terjebak. Mereka terhenti di simpang Bandara karena mobil maupun sepeda motor yang mereka kendarai tak bisa lewat. Banjir membuat arus lalu lintas lumpuh.
Calon penumpang yang tak ingin terlambat naik pesawat sebagian nekat mengarungi banjir. Mereka turun dari mobil, berjalan kaki melewati air yang dalam. Berbasah-basah, mereka membawa koper dan bawaan mereka di punggung.
Calon penumpang yang mau menunggu nasibnya lebih beruntung. Pihak bandara Hang Nadim dan Kepolisian Daerah Kepulauan Riau menyediakan angkutan berupa bus dan mobil patroli yang membawa calon penumpang dari simpang Bandara ke Hang Nadim.
Calon penumpang yang tak terangkut angkutan bandara banyak juga yang diangkut dengan truk-truk yang lewat di simpang Bandara. Warga bermobil besar juga banyak yang merelakan mobilnya jadi tumpangan calon penumpang itu ke Hang Nadim.
Untungnya banyak penerbangan yang menunda keberangkatannya satu jam, antara lain Batavia tujuan Jakarta 9.25, Batavia tujuan Pekanbaru 10.30, Lion tujuan Surabaya 09.00, Wing Air tujuan Natuna 9.10, Lion tujuan Jakarta 9.20, Lion tujuan Medan 10.55, dan Sriwijaya tujuan Jambi 10.35. Penundaan semua penerbangan itu membuat ratusan calon penumpang yang panik, agak lega. Mereka sabar menunggu jemputan pihak bandara.
Suparman, 38, misalnya, yang hendak ke Jambi dengan penerbangan pukul 10.35, terjebak macet di simpang Bandara sampai pukul 10.45. “Untungnya semua pesawat delay. Kalau gak, saya sudah ketinggalan pesawat,” tuturnya.
Misran, Station Manager Sriwijaya Air membenarkan, jadwal keberangkatan pesawat mereka sebenarnya normal. Namun, ada arahan dari pihak Air Traffic Control (ATC) Hang Nadim yang memohon agar menunda keberangkatan selama 1 jam karena banyak calon penumpang masih terjebak macet di jalan yang tergenang air saat menuju ke bandara
“Kita terima saja, karena ini faktor alam, kasihan juga penumpang kita kalau ketinggalan pesawat,” kata Misran kepada wartawan, Senin (31/1) di Hang Nadim.
Kendati diundur selama 1 jam, tetapi masih ada juga penumpang yang terlambat. Seperti tujuan Batam-Padang ada sekitar enam orang yang terlambat. Tujuan Batam-Jakarta juga demikian ada sekitar belasan yang terlambat.
“Sebenarnya saya tadi sudah mau berangkat ke Jakarta. Namun karena kondisi macet, tiket yang udah saya booking dan check in tak bisa terpakai lagi. Apalagi tadi saya beli dua tiket untuk anak saya juga,” keluh Abdulrahman, salah seorang calon penumpang.
Terkait penumpang terlambat, Misran mengatakan akan tetap diberangkatkan besok (hari ini, red) dengan penerbangan sama. “Tak dipungut biaya, dan membayar administrasi saja karena ini faktor alam,” kata Misran.
Situasi serupa juga terjadi dengan masakapai Batavia Air, seluruh jadwal penerbangan normal tak ada terkendala cuaca. Namun mengingat situasi di luar penerbangan yakni akses jalan menuju bandara lumpuh total, maka penerbangan diundur selama 1 jam.
Firman, Koordinator Penumpang Batavia menyebutkan, meskipun sudah ditunda, belasan penumpang tujuan Batam-Padang yang seyogyanya berangkat pukul 11.05 WIB masih juga ada yang terlambat. Penumpang tujuan Jakarta juga demikian ada belasan yang terlewatkan. Pun demikian dengan tujuan Pekanbaru ada sekitar 20 yang terlambat.
Kepala Air Traffick Control (ATC) Hang Nadim Batam, Elfi Amir saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya memohon kepada seluruh maskapai penerbangan untuk mengundur jadwal penerbangannya sekitar 1 jam. Hal itu dimaksudkan berhubung lumpuhnya akses para penumpang menuju bandara pagi kemarin.
“Untuk jadwal penerbangan sebetulnya tak terganggu sebab landasan tak kebanjiran. Namun di simpang menuju bandara ada genangan air setinggi pinggang orang dewasa, menyebabkan macet dan tak bisa dilalui kendaraan. Kita melakukan contigency plan dengan memohon airline mendelay 1 jam, penumpang kami jemput pakai bus damri dan lancar,” jelas Elfi.
Terjebak 5 Jam di Bandara
Akses jalan yang tergenang itu, menyebabkan ribuan penumpang yang baru tiba di bandara pagi kemarin terlantar. Mereka tak bisa bergerak, sebab supir taksi dan mobil penjemput mereka terjebak macet.
Seperti yang diungkapkan Diana warga Tiban BTN Sekupang. Dia mengaku tiba di bandara sekitar pukul 07.00 WIB dari Jakarta. Namun karena tak ada angkutan yang berani melintas, memaksa keluarganya duduk-duduk di warung yang ada di bandara.
“Duh sudah dari pagi saya tunggu di sini. Semua taksi tak ada yang mau angkut, katanya takut,” keluhnya.
Hal senada juga dialami Romi, penumpang asal Medan ini datang ke Batam bersama empat keluarganya. Tetapi karena jalan masih macet total di simpang bandara, membuat keluarganya hanya duduk-duduk di lantai sampai air surut dan arus lalu lintas lancar kembali.
Pantauan Batam Pos di lapangan, jika sebelumnya warung dan kedai yang berjejer di sepanjang areal bandara tidak terlalu ramai dikunjungi pembeli. Kemarin mereka menuai berkah, akibat kebanjiran itu.
Khawatir terus terjadi penumpukan penumpang di sana, pihak bandara juga terpaksa meminta bantuan dari Brimob Polda Kepri, Polresta Barelang untuk mengangkut pulang para penumpang ke tujuan mereka masing-masing menggunakan truk. Sebab hanya mobil-mobil berukuran besar yang bisa menerobos genangan air di simpang bandara.
Situasi kelumpuhan arus lalu lintas di bandara baru berangsur mencair sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah air yang menggenangi simpang bandara surut. Ratusan penumpang yang belum sempat diangkut truk Brimob dan Polresta Barelang akhirnya pulang menggunakan taksi yang mangkal di sana.
Mendarat di Pekanbaru
Pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-150 asal Jakarta yang mestinya mendarat di Hang Nadim sekitar pukul 07.15 WIB, Senin (31/1), terpaksa dialihakan (divert) ke bandara Sultan Syarif Khasim II Pekanbaru dan mendarat di sana sekitar pukul 08.37 WIB.
Pengalihan dilakukan akibat cuaca buruk yang terjadi di hampir seluruh wilayah Batam. Pagi itu jarak pandang di landasan pacu bandara hanya 500 meter. Padahal landasan pacu normal untuk pendaratan harus di atas 1000 meter.
Kepala Keselamatan Penerbangan Bandara Hang Nadim Batam (ATC), Elfi Amir menuturkan, pilot Garuda sempat mencoba mendarat di sana, dengan melakukan holding atau berputar-putar di atas bandara selama 48 menit.
“Namun karena cuaca yang terus memburuk, sekitar pukul 07.58 WIB pilot kami minta untuk divert ke Pekanbaru, sebab sangat beresiko jarak pandang yang hanya 500 meter,” kata Elfi Amir, Senin (31/1).
Jarak pandang baru berangsur normal kembali, kata Elfi, sekitar pukul 08.00 WIB. Sejumlah pesawat yang mendarat pagi itu yakni Wing Air IW 1297 dari Palembang sekitar pukul 08.11 WIB. Disusul pesawat Lion Air JT970 dari Medan sekitar pukul 08.16 WIB.
Sumber :
http://www.jpnn.com/read/2011/02/01/83439/Banjir-Lumpuhkan-Bandara-Hang-Nadim-